Hidup itu mengalir. Begitu juga dengan manusia. Beberapa orang yang
hidup denganku saat ini mungkin
adalah orang yang akan menemaniku sampai kelak nanti. Beberapa orang datang dan pergi sebelum detik
ini dalam hidupku. Ada yang sekedar singgah dalam hati ini. Ada yang pergi tak
berjejak. Orang menyebutnya masa lalu. Masa dimana semuanya dianggap angin lalu
yang hanya sekedar mengisi hidupnya dulu. Tapi itu semua bukan sekedar masa
lalu bagiku. Itu semua KENANGAN bagiku. Masa yang selalu kukenang entah yang
mengukir senyum maupun kelu. Aku ingin, ingin sekali menghargai semuanya.
Menghargai semua hal yang terjadi padaku menjadi bingkai kenangan. Tak apa
kalau kalian yang ada dalam bingkai itu tak lagi peduli. Tak apa kalau semua
ini hanya aku yang ingat. Hal terpenting adalah aku masih bisa mengingat semuanya.
Hingga kini aku masih bisa hidup dengan semua kenangan itu, karena ada seseorang yang tidak bisa menghapus kenangannya berapapun ia ingin menghapusnya. Tapi aku takut. Takut memoriku tak lagi sanggup mengingat semuanya. Takut tak lagi bisa mengingat saat itu, saat aku bahagia denganmu. Takut aku tak mengenali semuanya lagi. Tapi saat itu pasti datang. Saat di mana secara perlahan kenanganku mulai luntur dari kepalaku. Kalau saat itu tiba, aku tidak meminta tuk mengembalikan ingatanku. Setidaknya biarkan hatiku mengingatkan semua yang akalku lupakan.
Hingga kini aku masih bisa hidup dengan semua kenangan itu, karena ada seseorang yang tidak bisa menghapus kenangannya berapapun ia ingin menghapusnya. Tapi aku takut. Takut memoriku tak lagi sanggup mengingat semuanya. Takut tak lagi bisa mengingat saat itu, saat aku bahagia denganmu. Takut aku tak mengenali semuanya lagi. Tapi saat itu pasti datang. Saat di mana secara perlahan kenanganku mulai luntur dari kepalaku. Kalau saat itu tiba, aku tidak meminta tuk mengembalikan ingatanku. Setidaknya biarkan hatiku mengingatkan semua yang akalku lupakan.