Tuesday 18 June 2013

Musim Gugur Tanpa Akhir

Lagi otak atik komputer terus nemu file yang satu ini. Ga nyadar dulu pernah nulis kaya begini sekitar tahun 2010an . Cekidot yuk


Musim Gugur Tanpa Akhir

Lagi…
Matahariku pergi
Lagi…
Hariku perih
Dan Lagi …
Musim ini tak kunjung berganti

Satu demi satu semangatku pergi
Satu demi satu kata tlah musnah
Satu demi satu bahagiaku mati
Dan waktu tlah memudarkan sgalanya

Ingin kupanggil ragaku
Tak sepatah pun keluar dari mulutku
Ingin kulupakan semuanya
Meski air mata ini takkan tertahan

Di mana gerangan kebahagiaan?
Apakah gerangan kebahagiaan?

Tanya slalu terngiang
Kenapa luka yang ia rasa tak terhapuskan juga?
Kenapa ia harus pergi?
Kenapa hanya kepergian yang ada dalam hidup ini?

Tiap tanya tak slalu ada jawabnya
Sekali YANG BERHARGA pergi
Takkan pernah ia kembali
Dan jangan pernah tanya kenapa
Mungkin hingga akhir
Musim ini benar benar takkan berganti

Aku tidak menyalahkanmu untuk rasaku ini

Hari ini aku kembali melihatmu sekedar menyapaku. Sapaan yang mengingatkanku akan masa laluku denganmu. Bukan, yang benar adalah masa laluku tentangmu karna mungkin diriku bukanlah bagian yang pantas kamu sebut masa lalu. Tapi kamu adalah bagian dari kenangan yang aku punya. Masih ingatkah dulu saat kita bertemu meski hanya lewat tulisan. Kita saling menyapa dan berbalas pesan tapi rasanya aku begitu mudah tertarik dengan dirimu waktu itu. Kamu yang humoris,pandai memuji dan mencairkan suasana membuatku slalu mengingatmu setiap saat. Mungkin aku terlalu kesepian hingga menganggap keakrabanmu adalah hal yang berbeda.  Kamu memperlihatkanku akan hobimu. Tahukah kalau aku berusaha memahami hobimu tiap hari hanya karena ingin mengerti dirimu, agar kita berada dalam satu lingkaran yang sama.
Kita terhubung lewat tulisan, hanya lewat kata-kata. Tak pernah kusangka kita akan bertemu secara langsung, meski  hanyalah kebetulan. Tapi suatu kebetulan itu membuatku sangat bahagia. Hari itu aku duduk di belakangmu dan beberapa kali kamu jatuhkan barangmu dan mengambilnya sambil menoleh ke arahku. Aku  harap itu adalah bentuk sapaanmu padaku meski aku sendiri tak sanggup untuk menyapamu.
Kita memang teman, tapi tak bisa membuatku berhenti mengharapkanmu. Aku tak mau berpikir aku spesial karna nyatanya memang tidak. Aku tau aku terlalu berharap, karena kamu memperlakukanku sama seperti dirimu memperlakukan setiap orang. Dan hari itu aku yakin. Yakin kalau kupikir kamu slalu melambungkanku ke langit tapi ternyata malah menghempaskanku ke lautan karang. Bukan kamu yang melakukannya, tapi aku. Keyakinankulah yang membuatku terjatuh seperti ini.  Harapan yang kutanamlah yang menyakiti diriku sendiri. Aku melihat fotomu dengannya dengan senyum bahagia di wajahmu. Di lain waktu aku melihatmu mengantarnya pulang seusai sekolah. Rasanya begitu sesak dada ini melihatmu bersamanya. Begitu jarang aku bisa melihatmu. Sekali aku bisa melihatmu, kamu terlihat bersama dengannya.
Hari ini melihatmu sekedar menyapaku mengingatkanku akan rasa itu. Maaf kalau aku pernah punyai rasa seperti ini padamu. Aku masih sukai hobimu itu dan melakukannya membuatku mengingatmu. Tolong jangan salahkan aku kalau hingga kini kamu masih ada disini, di hatiku.

Friday 14 June 2013

Menatap yang Tak Pernah Melihat

Seperti apa rasanya bicara dengan seseorang yang tak pernah benar-benar melihatmu? Mengira ia sedang melihat orang lain padahal ia menatapmu. Jujur aku tidak tahu, karena aku bukan 'kamu' tapi akulah yang disebut 'ia'. Tidak tahu harus bersikap seperti apa, yang bisa kulakukan hanyalah meyakinkanmu kalau aku menatapmu, untuk bicara denganmu. Tapi kamu malah mengalihkan pandanganmu seolah aku bukannya memandangmu, tapi orang di sebelahmu. Bukan 'seolah', aku tahu aku tidak terlihat menatapmu, karena itu kamu memalingkan wajahmu. Lalu aku harus bagaimana? Ini aku. Aku memang seperti ini. Bukan kelemahan yang aku miliki, tapi kekurangan.
Hari itu aku memutuskan untuk menerima semuanya, semua kekuranganku. Karena bayangan akan orang lain yang lebih tak berdaya daripadaku membuatku lebih kuat dari mereka. Karena merasa beruntung tidak sebuntung hidup mereka. Tapi banyak hal terus terjadi, dan diriku kembali dibuat lemah akan hal yang sama. Ingin menangisinya, tapi untuk apa? Aku tidak akan berubah menjadi kuat hanya dengan menangis. Tidak akan membuatmu berpikir aku sedang menatapmu.Benar-benar menatapmu. Apa selama aku bisa menerima ini semua maka segalanya akan baik-baik saja? Kalau memang iya, aku akan menerimanya. Semampuku...

Thursday 13 June 2013

Anohana - Ano Hi Mita Hana no Namae wo Bokutachi wa Mada Shiranai


Saya gak pernah bosan nonton anime yang satu ini. Anohana, anime Slice of Life terbaik yang pernah saya tonton . Sampe detik ini udah empat kali saya tonton dan masih aja bikin nyesek. Paling nyesek waktu saya sadar ada orang setulus Menma yang sayang sama temen-temen kecilnya. Dan yang bikin saya heran, semua tokoh masih punya beban sama masa lalu mereka, yaitu kematian Menma. Masing-masing terus-terusan menyalahkan diri sendiri. 
Jintan yang nyesel karna ngerasa dia udah bikin Menma sakit hati.  Dan waktu dia ingin minta maaf esok harinya, tidak ada esok hari bagi Menma.
Anaru yang tanpa sadar menyukai Jintan merasa cemburu pada Menma yang ia pikir Jintan sukai
Yukiatsu yang setengah mati menyukai Menma juga cemburu pada Jintan yang selalu dekat dengan Menma
Tsuruko yang diam-diam menyukai Yukiatsu merasa dirinya tak pernah terlihat oleh Yukiatsu. Padahal jelas-jelas dia ada di sisi Yuki
Poppo yang selalu ceria ternyata merasa yang paling bersalah karna dia melihat Menma pada hari itu (saat Menma meninggal) dan ingin meminta maaf pada Menma

Sebelumnya sih saya gak pernah nonton anime sampe empat kali. Tapi kalo anime ini  udah aku tonton empat kali, kalian udah bisa nyimpulin sendiri seperti apa kerennya anime ini. Pokoknya aku rec banget deh anime ini :D


Anjou "Anaru" Naruko
Kalo yang satu ini quote dari Anaru yang paling saya suka

Menma's Letter
Kalo yang ini kata-kata terakhir Menma buat Jintan.

1 Litre Of Tears [Drama]

One Litre Of Tears

My life is like a flower that hasn’t bloomed yet
From the start of this youth,
I want to treasure it and have no regrets


Kaasan, in my heart,I know I can always trust you
From this point forward, I leave it to you
Im sorry for always making you worry


This disease, why did it choose me?
Fate. It cant be put into words


I want to make a time machine and go back in time.
If it wasn’t for this disease, not only I could enjoy falling in love but I also wouldn’t have to rely on anyone and live by myself

I really don’t want to say things such as “I want to go back to how things were before”. I recognize how I am right now, and I will continue to live on


Eventhough I have been hurt before by those heartless glances…
This also helped me to understand that around me, there still exists some gentle glances
Therefore I definitely wont run away
That’s what ill do. Definitely, always.


Even if its like that, I still want to say here.
Because this is the place where I am


Whats wrong with falling down?
You can always stand up again
If you look up at the sky after falling down the blue sky is also today stretching limitlessly and smiles at me… im alive]
Im alive


The morning light
In front of the school gate,there is a wall
The morning lights dawns upon the wall
One day, when I look up, the wall will quietly sigh
 This wall represents my diability
Even if I scream aloud, or cry out, it wont disappear
But at the moment that the sun is shining,
Doesn’t it also shine on this wall?
So, even its me
Its seem like ill be able to find it. Ill go and find it

A miracle happen
Eventhough there will be a day, that I will lose it,
Isnt it great that I could pass on a dream that I had to give up?

People shouldn’t dwell on the past.
Its enough to try your best in all that you’re doing now


As I think about the past,
The tears will come out

Reality is too cruel, too brutal
I don’t even have the right to dream
As I think about the future, the tears will come out again


Live on