Sunday 28 September 2014

To you Dad

Beberapa hari yang lalu seorang teman menyatakan simpatinya padaku betapa malang nasib temanku yang lain karena begitu merindukan ayahnya yang belum lama ini meninggalkan dunia. Lalu temanku bertanya apa aku juga begitu dulu,  saat hal yang sama terjadi padaku. Saat itu aku sadar kalau aku tak begitu merasakan duka yang dalam dulu saat ayah pergi. Yang kuingat, aku tak langsung menangis saat pulang ke rumah. Tak tau apa yang merasuki pikiranku aku hanya melewati kamar ayahku dan berjalan ke belakang untuk ambil air wudhu karena kebetulan belum melaksanakan sholat ashar. Selesai sholat ashar barulah aku menangis di kamarku. Orang normal mungkin langsung menangis setibanya di rumah yang penuh dengan orang yang berduka. Mungkin karena diriku termasuk orang yang terlalu dingin, terlebih untuk menangis di depan banyak orang. Mungkin juga karena aku sudah berduka, jauh sebelum hari itu tiba. Itu juga yang kukatakan pada temanku yang bertanya tadi, "karena aku termasuk orang yang berduka jauh sebelum hal tak terduga terjadi".
Apa yang aku pikirkan saat itu, yang aku lakukan saat itu, apa yang akan terjadi setelah itu, aku sudah lupa.
Pertanyaan sesingkat itu membuat ingatan akan masa masa itu kembali terulang di pikiran. Ya. Aku rindu ayah, sangat rindu malah. Entah saat itu, kemarin, sekarang, besok,  dan kujamin sampai kapan pun. Tak terbayangkan kalau pernikahanku suatu hari nanti tak akan pernah dihadiri olehnya, tak disaksikannya. Sangat disayangkan.
Bukan karena aku orang yang dingin lalu aku menuliskan semua ini tanpa perasaan. Tidak. Tidak sama sekali. Aku menangis menuliskan semua ini.

Dan malam ini aku rindu sejadi-jadinya, padamu, ayah. Rindu ingin bertemu.

Siapa yang membuatku seperti ini kalau bukan dirimu.
Siapa yang ajarkan aku bermain kalau bukan dirimu.
Menuntunku menjadi pribadi yang kuat seperti ini.
Masih ingat dulu saat kita bermain kartu bersama.. sampai aku mahir memainkan kartu padahal anak anak lain tak begitu bisa memainkannya

Terima kasih untuk segalanya.. Ya. Segalanya. Karena banyak yang telah ayah berikan dulu, sekarang, maupun nanti.

Jaga dia Ya Allah :)

No comments:

Post a Comment