Dia tak
pernah berharap punyai hidup seperti itu. Seperti tinggal di dunia yang tak
mengharapkan kehadirannya. Seperti cangkang yang disinggahi saat mereka
butuh, dan ditinggalkan begitu saja saat mereka bosan. Seperti bintang yang terlihat samar saat sang bulan begitu cerah menerangi bumi.
Diabaikan. Diabaikan adalah hal
yang dia benci. Menjadi diri sendiri tak bisa mengubah keadaan, yang ada
malah menjadikannya manusia terlemah yang pernah ada. Bahkan dalam mimpi pun ia
tetap diabaikan. Dibanding-bandingkan dengan orang lain yang jelas lebih
segalanya darinya.
Dia kehilangan rasa. Tak lagi
bisa merasakan hal kecil sekalipun. Tak lagi tahu mana kebahagiaan dan mana
kesedihan. Hatinya beku karena semua yang terjadi. Tak lagi bisa membuka hatinya
meski ingin.
Saat ini yang dia butuhkan hanya
satu, agar semua orang bisa melihatnya. Benar benar melihatnya. Karena ia
takut. Takut mati dalam kesedirian.Bisakah kalian menolongnya?
No comments:
Post a Comment