Saturday 10 January 2015

Sempat Tak Tersampaikan

Tangan ini sudah tak kuat menahan untuk menuliskannya. Tapi tiap kali ingin mengeluhkannya, entah rasa kecewa, rasa sakit, rasa diabaikan,  hati ini ragu , 'jangan jadi pengeluh' katanya
Tangan ini juga sudah tak ingin berjuang untuk melawan akal, tiap kali akan terjatuh dalam bentuk kalimat untuk mencaci orang lain atau kembali menyalahkan diri sendiri, hati ini kembali ragu, 'kamu sudah melanggar janjimu untuk berhenti menghakimi' . Benar memang. Kali ini hatiku mengingatkan akalku.
Tapi Hati ini sudah lelah. Lelah sekali.
Malam itu pikiran aneh muncul. Dan aku takut. Takut setengah mati. Pikiran yang selalu kuhindari , bahkan berjanji untuk tak pernah memikirkannya, malah kubayangkan sebagai solusi
Aku takut ya Allah..
Jangankan melakukan apa yang kupikirkan untuk menyelesaikan masalah, memikirkannya saja aku sudah takut
Sungguh aku tak pernah tau apa yang terjadi pada diri ini. Terlihat kasat mata tak ada hal hal aneh terjadi dalam hidupku ini. Tapi kenapa ?
Tiba tiba hati ini dingin
Tiba tiba merasa sendiri
Tiba tiba benci semua orang
Tiba tiba berulang kali membenci diri sendiri
Tiba tiba merasa diabaikan
Tiba tiba kehilangan akal
Tiba tiba pikiran hina itu muncul
Sungguh aku takut.
Tak terhitung berapa kali kukatakan kata 'takut' di sini.

Kalau tangan dan hati ini sudah tak cukup kuat menahan semuanya. Lalu bagaimana dengan tubuhku yang lain ? Aku rasa sama saja. Seharusnya mereka juga lelah.
Tapi kenapa ? Kenapa susah sekali meneteskan air mata saat aku menginginkannya?  Tapi begitu mudah keluar saat kutuliskan semua ini ? Kemana daja kalian saat itu ? Saat aku benar benar ingin kalian mengusap basah pipiku.

Jari ini sudah lelah. Sudah kutuliskan sebagian kecil yang sempat tak bisa kutuliskan.

No comments:

Post a Comment