Friday 14 June 2013

Menatap yang Tak Pernah Melihat

Seperti apa rasanya bicara dengan seseorang yang tak pernah benar-benar melihatmu? Mengira ia sedang melihat orang lain padahal ia menatapmu. Jujur aku tidak tahu, karena aku bukan 'kamu' tapi akulah yang disebut 'ia'. Tidak tahu harus bersikap seperti apa, yang bisa kulakukan hanyalah meyakinkanmu kalau aku menatapmu, untuk bicara denganmu. Tapi kamu malah mengalihkan pandanganmu seolah aku bukannya memandangmu, tapi orang di sebelahmu. Bukan 'seolah', aku tahu aku tidak terlihat menatapmu, karena itu kamu memalingkan wajahmu. Lalu aku harus bagaimana? Ini aku. Aku memang seperti ini. Bukan kelemahan yang aku miliki, tapi kekurangan.
Hari itu aku memutuskan untuk menerima semuanya, semua kekuranganku. Karena bayangan akan orang lain yang lebih tak berdaya daripadaku membuatku lebih kuat dari mereka. Karena merasa beruntung tidak sebuntung hidup mereka. Tapi banyak hal terus terjadi, dan diriku kembali dibuat lemah akan hal yang sama. Ingin menangisinya, tapi untuk apa? Aku tidak akan berubah menjadi kuat hanya dengan menangis. Tidak akan membuatmu berpikir aku sedang menatapmu.Benar-benar menatapmu. Apa selama aku bisa menerima ini semua maka segalanya akan baik-baik saja? Kalau memang iya, aku akan menerimanya. Semampuku...

No comments:

Post a Comment